A. Judul Jurnal Belajar :
Jurnal Belajar 3 : Rasionalisasi Kurikulum 2013 (struktur kurikulum
2013 dan KTSP)
B. Pertanyaan-Pertanyaan
Terkait dengan Materi
Ibu Murni : apa kelebihan SK
di KTSP daripada KI di kurikulum 2013? Apa kelebihan KI daripada KTSP?
Ibu Murni : bagaimana
lulusan KTSP dan kurikulum 2013?
Ibu Murni : bagaimana
kompetensi yang dihasilkan KTSP? Kenapa dikeluarkan kurikulum 2013?
Ibu murni : bagaimana model
pembelajaran di KTSP dan Kurikulum 2013?
Ibu Murni : mengapa metode
di kurikulum 2013 dirasa lebih baik?
C. Konsep yang harus dikuasai
- Kurikulum 2013 : Keunggulan kurikulum 2013 pada pembentukan kompetensi inti didasarkan pada SKL, dengan pembelajaran tematik integratif dan memperhatikan kebutuhan masa mendatang.
- Arif : KTSP memuat mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri dan lain lain.
- Restu : KI dirasa mampu membekali siswa dalam menghadapi masa depan
- Citra : KI dalam semua mata pelajaran sama, KI dirasa mampu mengikat dan mengaitkan mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lain.
- Sondra : KTSP itu ada standar isi, merupakan standar kualitas lulusan. Kompetensi lulusan ini merupakan kualifikasi hasil dari lulusan nanti.
- Listiawan : KI lebih baik dari SK, lebih mengedepankan karakter yang lebih sesuai dengan kebutuhan masa depan.
- Dian : standar kompetensi diperoleh standar nasional pendidikan, mencakup kognitif, afektif dan psikomotorik. untuk KTSP SK satu tapi KD bisa diturunkan banyak.
- Salis : KI itu disusun berdasarkan kebutuhan.
- Furqan : mencetak SDM yang mampu survive di masa mendatang, sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
- KTSP : KTSP mengembangkan manusia berkemampuan global, namun berbudaya global
- Listiawan : untuk kurikulum 2013 lebih mengembangkan karakter spiritual, sedangkan struktur KTSP lebih mengedepankan kompetensi ilmu pengetahuan.
- Hadaina : tidak juga, KTSP juga mengedepankan karakter juga, bisa dilihat dari muatan lokal dan muatan global, karakternya bisa dilihat dari aspek itu juga.
- Sondra : KTSP juga membangun karakter nasional, mampu memberikan pengalaman belajar yang baik.
- Citra : dikurikulum 2013 KI nya dinilai karakternya.
- Salis : KTSP menurut balitbang breakdown dari SK masih sulit dipahami oleh guru
- Hasan : KTSP dibentuk oleh kelompok satuan pendidikan. KTSP lebih cocok untuk men:angani kemampuan sekolah itu sendiri jika dilihat dari kelebihan dan kekurangan sekolah itu
- Citra : kurikulum 2013 disusun untuk menyeragaman bahan ajar seluruh nasional, untuk menghindari kesalahan bahan ajar.
- Listiawan : perlunya penyeragaman secara nasional itu supaya kompentensi lulusan sama.
- Furqan : penyeragaman output dari semua sekolah merupakan titik tekan dari kurikulum 2013
- Murni Hasan : penggunaan model pembelajaran di KTSP sangat bervariasi, tidak terpaku pada PBL, PjBL, inkuiri dan discovery saja
- Lidya : metode di kurikulum 2013 menggunakan pendekatan sains sehingga siswa lebih terdorong aktif bertanya, mengamati, serta proses yang lain.
- Kompetensi inti
- Kompetensi dasar;
- materi pembelajaran;
- kegiatan pembelajaran;
- penilaian;
- alokasi waktu; dan
- sumber belajar.
- Buku kurikulum
- Mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan untuk kelas dimana buku tersebut ditulis
- Menjelaskan pengetahuan sebagai input kepada siswa untuk menghasilkan output berupa keterampilan siswa dan bermuara pada pembentukan sikap siswa sebagai outcome pembelajaran
- Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan menyaji
- Menggiring siswa untuk menemukan konsep yang sedang dipelajari melalui deduksi [discovery learning]. Siswa sebisa mungkin diajak untuk mencari tahu, bukan langsung diberi tahu.
- Memuat penilaian capaian pembelajaran secara bertahap mulai review [ulasan], exercise [latihan], problem [pemecahan masalah], challenge [tantangan yang membutuhkan pemikiran mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam memecahkan permasalahan yang membutuhkan dukungan sumber lainnya].
- Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis, sistematis.
- Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus konkret dalam bentuk tindakan nyata
Elemen
|
Deskripsi
|
||||
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
||
Kompetensi Lulusan
|
•
Adanya peningkatan dan
keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
|
||||
Kedudukan mata pelajaran
(ISI)
|
•
Kompetensi yang semula
diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan
dari kompetensi.
|
||||
Pendekatan
(ISI)
|
Kompetensi dikembangkan melalui:
|
||||
Tematik
Terpadu
|
Tematik
Terpadu dan Mata pelajaran
|
Mata
pelajaran
|
Vokasional
|
||
Elemen
|
Deskripsi
|
|||
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
|
Proses pembelajaran
|
•
Standar Proses yang semula
terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
•
Belajar tidak hanya terjadi di
ruang kelas, tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat
•
Guru bukan satu-satunya sumber
belajar.
•
Sikap tidak diajarkan secara
verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
|
|||
Tematik
dan terpadu
|
IPA
dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu
|
Adanya
mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya
|
Kompetensi
keterampilan yang sesuai dengan standar industri
|
Elemen
|
Deskripsi
|
|||
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
|
Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu)
(ISI)
|
•
Holistik berbasis sains (alam,
sosial, dan budaya)
•
Jumlah matapelajaran dari 10
menjadi 6
•
Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu
akibat perubahan pendekatan pembelajaran
|
•
TIK menjadi media semua
matapelajaran
•
Pengembangan diri terintegrasi
pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler
•
Jumlah matapelajaran dari 12
menjadi 10
•
Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu
akibat perubahan pendekatan pembelajaran
|
•
Perubahan sistem: ada
matapelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan
•
Terjadi pengurangan mata
pelajaran yang harus diikuti siswa
•
Jumlah jam bertambah 1 JP/minggu
akibat perubahan pendekatan pembelajaran
|
•
Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini
•
Pengurangan adaptif dan
normatif, penambahan produktif
•
Produktif disesuaikan dengan
trend perkembangan di Industri
|
Elemen
|
Deskripsi
|
|||
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
|
Penilaian Hasil Belajar
|
•
Penilaian berbasis kompetensi
•
Pergeseran dari penilain melalui
tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju
penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
•
Memperkuat PAP (Penilaian Acuan
Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang
diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
•
Penilaian tidak hanya pada level
KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
•
Mendorong pemanfaatan portofolio
yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian
|
|||
Ekstrakurikuler
|
•
Pramuka (wajib)
•
UKS
•
PMR
•
Bahasa Inggris
|
•
Pramuka (wajib)
•
OSIS
•
UKS
•
PMR
•
Dll
|
•
Pramuka (wajib)
•
OSIS
•
UKS
•
PMR
•
Dll
|
•
Pramuka (wajib)
•
OSIS
•
UKS
•
PMR
•
Dll
|
Kurikulum ini dibuat bukan karena kegagalan
KTSP, namun melihat kebutuhan sekarang, banyak degradasi moral. KTSP dilihat
lebih mengedepankan kognitif, bisa dilihat pelaksanaan oleh guru di sekolah
Walaupun di kurikulum 2013 ada pemecahan indikator dari KI namun untuk KI 1 dan
KI 2 masih sulit untuk diukur, namun masih tetap mengedepankan KI 3 dan KI 4.
Di masa depan lebih mengedepankan kemampuan komunikasi yang baik dan
berkarakter, bukan mengedepankan kepintaran saja.
KTSP menggunakan model pembelajaran cooperative
learning,kontekstual, inkuiri, PBL namun pelaksanaan tidak demikian, untuk
kurikulum 2013 apapun pembelajarannya adalah pendekatan sains.
Jika dilihat dari pengembangan kurikulum KTSP, kurikulum dikembangkan
hanya sampai pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam kurikulum
KTSP, guru dituntut mengembangkan kompetensi dasar yang telah ditentukan
menjadi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
karakterisrik siswa. Guru juga diberikan kebebasan menentukan buku referensi
serta media. Akan tetapi, kenyataan di lapangan, guru cenderung memisahkan
antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain. Guru juga lebih mementingkan
aspek kognitif dibanding aspek afektif dan psikomotor.
Berbeda dengan kurikulum 2013 yang akan
dilaksanakan tahun ini, pengembangan kurikulum sudah mencakup silabus, buku
teks, serta buku pedoman guru. Hal tersebut akan meringankan pekerjaan guru
karena tidak perlu membuat silabus lagi. Guru hanya tinggal membuat rencana
pengajaran dalam bentuk RPP. Sebagian orang berpendapat, hal tersebut akan
mematikan kreativitas guru karena semua sudah diatur dari pusat. Akan tetapi,
jika dilihat kembali, kurikulum 2013 ini masih memberikan peluang dan kebebasan
kepada satuan pendidikan dan pendidik khususnya untuk melaksanakan KTSP dalam
pembelajaran dan penilaian.
D. Konsep yang belum dikuasai
Bagaimana susunan
silabus kurikulum 2013?
E.
Bagaimana upaya
memahami konsep yg belum dipahami
Mendapat referensi
dari Gultom, syawal. 2013. PPT Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum 2013. Jakarta : Kemdiknas
Susunan silabus kurikulum 2013
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta
Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan
Kompetensi dasar.
Kompetensi Inti dimaksud pada mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi
sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam
mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan
dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang
mengacu pada Kompetensi inti.
Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran,
pengalaman belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi
inti.
Perubahan elemen pada kurikulum 2013
Elemen
|
Deskripsi
|
||||
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
||
Kompetensi Lulusan
|
•
Adanya peningkatan dan
keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
|
||||
Kedudukan mata pelajaran
(ISI)
|
•
Kompetensi yang semula
diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan
dari kompetensi.
|
||||
Pendekatan
(ISI)
|
Kompetensi dikembangkan melalui:
|
||||
Tematik
Terpadu
|
Tematik
Terpadu dan Mata pelajaran
|
Mata
pelajaran
|
Vokasional
|
||
Elemen
|
Deskripsi
|
|||
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
|
Proses pembelajaran
|
•
Standar Proses yang semula
terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
•
Belajar tidak hanya terjadi di
ruang kelas, tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat
•
Guru bukan satu-satunya sumber
belajar.
•
Sikap tidak diajarkan secara
verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
|
|||
Tematik
dan terpadu
|
IPA
dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu
|
Adanya
mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya
|
Kompetensi
keterampilan yang sesuai dengan standar industri
|
Elemen
|
Deskripsi
|
|||
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
|
Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu)
(ISI)
|
•
Holistik berbasis sains (alam,
sosial, dan budaya)
•
Jumlah matapelajaran dari 10
menjadi 6
•
Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu
akibat perubahan pendekatan pembelajaran
|
•
TIK menjadi media semua
matapelajaran
•
Pengembangan diri terintegrasi
pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler
•
Jumlah matapelajaran dari 12
menjadi 10
•
Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu
akibat perubahan pendekatan pembelajaran
|
•
Perubahan sistem: ada
matapelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan
•
Terjadi pengurangan mata
pelajaran yang harus diikuti siswa
•
Jumlah jam bertambah 1 JP/minggu
akibat perubahan pendekatan pembelajaran
|
•
Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini
•
Pengurangan adaptif dan
normatif, penambahan produktif
•
Produktif disesuaikan dengan
trend perkembangan di Industri
|
Elemen
|
Deskripsi
|
|||
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
|
Penilaian Hasil Belajar
|
•
Penilaian berbasis kompetensi
•
Pergeseran dari penilain melalui
tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju
penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
•
Memperkuat PAP (Penilaian Acuan
Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang
diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
•
Penilaian tidak hanya pada level
KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
•
Mendorong pemanfaatan portofolio
yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian
|
|||
Ekstrakurikuler
|
•
Pramuka (wajib)
•
UKS
•
PMR
•
Bahasa Inggris
|
•
Pramuka (wajib)
•
OSIS
•
UKS
•
PMR
•
Dll
|
•
Pramuka (wajib)
•
OSIS
•
UKS
•
PMR
•
Dll
|
•
Pramuka (wajib)
•
OSIS
•
UKS
•
PMR
•
Dll
|
0 komentar:
Posting Komentar