Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Senin, 04 Agustus 2014

Jurnal Belajar 10 PPB : Pengembangan Instrument Penilaian


A.    Judul Jurnal Belajar : Jurnal Belajar 10 : Pengembangan instrument penilaian
B.     Pertanyaan-Pertanyaan Terkait dengan Materi
Redza : kalau soal evaluasi berupa soal lisan bagaimana? Apakah dibuat rubrik juga?
Marzuki : bagaimana penggunaan kata negasi pada rubrik? Apa diperbolehkan?
Solikhah : bagaimana cara menilai siswa kalau mereka pekewuh (malu) jika melalui penilaian antar siswa?
C.     Konsep yang harus dikuasai
Jawaban :
Redza : untuk soal lisan tetap dibuat kisi-kisi dan rubrik, sebenarnya soal itu berbentuk teks juga, namun dibacakan.
Marzuki : prinsip dasar dalam pembuatan rubrik adalah kemudahan dalam memahami. Penggunaan deskriptor jika kriteria di sana setara.
Solikhah : bisa diadakan uji kejujuran.

Penilaian kognitif tersusun atas kisi- kisi, rubrik, dan tes. Kisi kisi tersusun atas kolom KD, indikator, butir soal, tipe soal (apakah termasuk C1, C2, C3, C4, C5, C6). Tipe soal ini menunjukkan tingkat kesulitan soal tersebut dengan mempertimbangkan sudut pandang siswa dan sudut pandang guru.
No
KD
Indikator
Butir Soal
Tipe Soal
Tingkat Kesukaran
C1
C2
C3
C4
C5
C6

































Bentuk tabel skoring
Butir Soal
Jawaban
Skoring







Penilaian psikomotorik memperhatikan kemampuan skill, tindakan, kreativitas, kemampuan menggunakan organ tubuh, hands on activities dan keterampilan proses sains. Kemampuan proses sains dasar mencakup keterampilan melihat, mengidentifikasi, mengukur, mengestimasi, mengklasifikasi, membedakan dan membuat penyajian data.
Kemampuan proses sains terintegrasi mencakup membuat hipotesis, merumuskan masalah, merancang percobaan dan menyimpulkan. Menyajikan data bisa berupa tabel, grafik, diagram atau bagan maupun ilustrasi.
Bentuk kolom kisi-kisi penilaian psikomotorik
KD
indikator
Aspek yang dikuasai






Rubrik penilaian psikomotor :

Aspek yang diukur
Deskriptor
Skoring






membuat kisi- kisi dengan cara memecah KD, membuat indikator dengan memperhatikan KKO serta mempertimbangkan aspek yang akan diukur. Penilaian individu ketika menggunakan rubrik sulit jika kelasnya besar. Untuk itu bisa digunakan anecdotal record
no
nama
aktivitas
10’
20’
30’





Untuk penilaian afektif LO nya seperti pada psikomotorik, bisa juga melalui penilaian antar siswa, penilaian oleh guru, penilaian diri sendiri.
Bentuk kolom kisi-kisi penilaian afektif
KD
indikator
Aspek yang dikuasai






Rubrik penilaian afektif :

Aspek yang diukur
Deskriptor
Skoring







D.    Konsep yang belum dikuasai
Apa syarat-syarat evaluasi yang baik?
E.     upaya memahami konsep yg belum dipahami
mencari di internet :
Wina Sanjaya (2008: 352-354), mengatakan bahwa syarat-syarat alat evaluasi yang baik harus:
a.       Memberikan motivasi
Memberikan penilaian evaluasi diarahkan untuk meninkatkan motivasi belajar bagi siswa melalui upaya pemahaman akan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki baik oleh guru maupun siswa. Siswa perlu memahami makna dari hasil penilaian.
b.      Validitas
Penilaian diarahkan bukan semata-mata untuk melengkapi syarat administrasi saja, akan tetapi diarahkan untuk memperoleh informasi tentang ketercapaian kompetensi seperti yang terumuskanan dalam kurikulum. Oleh sebab itu, penilaian tidak menyimpang dari kompetensi yang ingin dicapai. Dengan kata lain penilaian harus menjamin validitas.
c.       Adil
 Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama dalam proses pembelajaran tanpa memandang perbedaan sosial-ekonomi, latar belakang budaya dan kemampuan. Dalam penilaian, siswa disejajarkan  untuk mendapatkan perlakuan yang sama.
d.      Terbuka
Alat penilaian yang baik adalah alat penilaian yang dipahami baik oleh penilai maupun yang dinilai. Siswa perlu memahami jenis atau prosedur penilaian yang akan dilakukan beserta kriteria penilaian. Keterbukaan ini bukan hanya akan mendorong siswa untuk memperoleh hasil yang baik sehingga motovasi belajara mereka akan bertambah juga, akan tetapi sekaligus mereka akan memahami posisi mereka sendiri dalam pencapaian kompetensi.
e.       Berkesinambungan
Penilaian tidak pernah mengenal waktu kapan penilaian seharusnya dilakukan. Penilaian dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
f.       Bermakna
Penilaian tersusun dan terarah akan memberikan makna kepada semua pihak khususnya siswa untuk mengetahui posisi mereka dalam  memperoleh kompetensi dan memahami kesulitan yang dihadapi dalam mencapai kompetensi. Dengan demikian, hasil penilaian itu juga bermakna bagi guru juga termasuk bagi orang tua dalam memberika bimbingan kepada siswa dalam upaya memperoleh kompetensi sesuai dengan target kurikulu.
g.      Menyeluruh
Kurikulum diarahkan untuk perkembangan siswa secara utuh, baik perkembangan afektif, kognitif maupun psikomotorik. Oleh sebab itu, guru dalam melaksanakan penilaian harus menggunakan ragam penilaian, misalnya tes, penilaian produk, skala sikap, penampilan, dan sebagainya. Hal ini sangat penting, sebab hasil penilaian harus memberikan informasi secara utuk tentang perkembangan setiap aspek.
h.      Edukatif                                             
Penilaian kelas tidak semata-mata diarahkan untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa dalam pencapaian kompetensi melalui angka yang diperoleh, akan tetapi hasil penilaian harus memeberikan umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran, baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa, sehingga hasil belajar lebih optimal. Dengan demikian, proses penilaian tidak semata-mata tanggung jawab guru akan tetapi juga merupakan tanggung jawab siswa. Artinya siswa harus ikut terlibat dalam proses penilaian, sehingga mereka meyadari, bahwa penilaian adalah bagian dari proses pembelajaran.


Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media Group.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Jurnal Belajar 10 PPB : Pengembangan Instrument Penilaian Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan